Pasang KB IUD di Puskesmas pakai BPJS (Gratis)

Sejak awal berencana punya anak, aku dan suami sepakat untuk memiliki 2 anak "mau" atau 3 "sudah cukup". Syukur-syukur bisa dikaruniai anak kembar hehe. Tapi mau kembar atau tidak, sekarang ga matters, yang penting kesehatan anak, kasih sayangnya selalu terpenuhi dan kebutuhannya selalu tercukupi. Alhamdulillah di kehamilan anak pertamaku hingga melahirkan, aku sangat enjoy dan minim trauma. Hal ini membuatku rasanya ingin punya anak lebih dari satu, aamiin insya Allah.. 

Selang usia anak yang kami rencanakan mungkin sekitar antar anak 3 tahunan. Jadi saat anak pertamaku nanti sudah masuk usia 3 tahun, baru kami rencanakan untuk kehamilan berikutnya. Lagi-lagi manusia hanya bisa berencana, berusaha dan berdoa, selebihnya Allah yang menentukan yaa. 

Kemudian sebagai bentuk ikhtiar kami dalam mengurus anak pertama, supaya full asi dan 1000 hari pertama masa keemasannya terpantau dengan baik, aku mulai memikirkan untuk menggunakan KB. Suamiku adalah orang yang sangat supportif dan selalu membebaskan aku untuk melakukan apapun yang aku mau selama masih dalam batas koridor yang baik. Beliau selalu mengedepankan asas libertarian dalam rumah tangga, dimana setiap individu di dalamnya memiliki hak kebebasan dan kemerdekaan yang sama. Hahaha ngomong apasiih.. Tapi untuk setiap keputusanku, aku akan selalu mendiskusikan dulu dengan suamiku, termasuk soal KB

Singkat cerita, saat aku izin akan menggunakan KB, suamiku bilang "terserah kamu, kalau itu membuat kamu nyaman dan aman ya pake aja". Beliau tidak menanyakan soal mau pake jenis KB apa? Efeknya gimana? Mau pasang KB dimana? Dan lain sebagainya. Mungkin kesannya cuek ya, tapi aku yakin dia maksudnya di sini mungkin sudah memercayakan semuanya kepadaku. Yaa aku sendiri pun bukan tipe orang yang gak mau tau, pasti untuk menentukan KB apa yang ingin kupakai, sudah melalui riset dulu. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan KB IUD. 

Setelah bertanya kepada orang-orang yang sudah lebih dulu menggunakan KB IUD, dan membaca soal kelebihan & kekurangan, efek samping, dll, aku memberanikan diri untuk datang ke Puskesmas. Iya, aku pasang KB IUD di faskes1 dengan menggunakan BPJS. Tanpa babibu, aku langsung daftar dan melakukan screening kesehatan dasar di bagian pendaftaran, cek tensi darah dan berat badan, langsung deh dipasangkan KB oleh bidan di puskesmas. 

Proses pemasangannya berlangsung tidak sampai 5 menit. Mulai dari alat dimasukan hingga alatnya dicopot, tidak ada keluhan yang berarti. Yaa paling sakit dan ngilu sedikit aja saat alatnya dimasukan hahaha.


Aku pakai KB IUD tipe Copper T model TCu 380A yang mengandung tembaga sesuai dengan yang diberikan oleh pemerintah ke dinas kesehatan. Pemasangan KB IUD di faskes dengan menggunakan BPJS ini, gratis tanpa dipungut biaya apapun, yang penting kita sudah terdaftar dan membayar angsuran rutin sebagai anggota BPJS Kesehatan. 

Ohiya, aku pasang KB 2 bulan 14 hari setelah melahirkan dengan partus normal. Masa nifasku kurang lebih 45 hari, dan belum menstruasi. Mengenai kapan waktu yang tepat untuk pemasangan KB ini, tentu atas diskusi juga dengan dokter obgynku dan bidan di puskesmas.

Sesuai dengan yang diinformasikan oleh bu bidan di puskesmas, aku mengalami seperti keluar darah mens setelah pemasangan IUD ini selama kurang lebih 6 hari hingga benar-benar bersih. Selama darah itu keluar, tidak ada sakit yang aku rasa. Begitupun dengan alat KB yang sudah terpasang di rahimku, sama sekali seperti tidak ada apa-apa, tidak mengganjal, apalagi merasa tertusuk-tusuk. Semua terasa nyaman.

Lantas apakah aku sholat selama keluar darah tersebut? Iya, aku tetap melaksanakan sholat karena menurut keputusan MUI dan ulama, darah yang keluar pasca pemasangan KB IUD bukanlah darah kotor seperti menstruasi. Jadi tetap diperbolehkan untuk melaksanakan sholat wajib. 

Kenapa pilih KB IUD? Karena berdasarkan riset, KB jenis ini lebih aman dan efektif daripada jenis KB lainnya. Persentase efektivitasnya pun mencapai 99% hingga 5 tahun. Serta KB ini juga minim efek buruk. Insya Allah aman bagi penggunanya.

Kelebihan pasang KB di faskes dengan BPJS selain gratis, juga sudah pasti KB yang diberikan kepada pasien terjamin aman karena sesuai dengan aturan pemerintah. Namun kekurangannya, untuk KB IUD kita tidak bisa memilih mau IUD yang berisi hormon atau yang mengandung tembaga. Karena ketersediaan KB ini semua disuplai langsung oleh pemerintah hehe. 

Ada yang bertanya, "kenapa ko buru-buru banget pasang KB?". Jawabannya, kami menyadari menjadi orang tua baru tidak mudah, aku secara pribadi pun ingin terus belajar menjadi seorang ibu. Meski kita tidak pernah tau kuasa Allah SWT dalam memberikan kita keturunan kapan, tapi lagi-lagi ini hanyalah bentuk ikhtiar kami agar 1000 hari pertama kelahiran anak mendapatkan perhatian, alias antisipasi kebobolan sister hahaha. 


-Nes

Komentar

Postingan Populer